Wednesday 9 July 2014

HAKIKAT PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA



Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, artinya melalui data yang dikumpulkan untuk evaluasi, guru dapat mengetahui mengenai tingkat pencapaian tujuan, kekuatan-kekuatan siswa dalam belajar dan kelemahan-kelemahan dalam proses belajar yang telah dikembangkan guru di kelas. Atas dasart informasi itulah guru kemudian dapat mengambil suatu keputusan untuk menentukan status dari apa yang dievaluasi tersebut.


1.        Penilaian dan Peranannya dalam Pendidikan
Dengan tidak mengesampingkan kegiatan-kegiatan pendidikan lainnya di luar pengajaran, kegiatan pengajaran dapat dipandang sebagai kegiatan pokok dalam proses pokok dalam proses pendidikan di sekolah, karena kegiatan ini berkenaan langsung dengan pengupayaan perubahan perilaku siswa atau pencapaian tujuan pendidikan.
Dalam konteks pengajaran, pada dasarnya ada empat tugas pokok yang seyogyanya dilakukan oleh guru, yaitu: merencanakan, melaksanakan dan menilai keberhasila pengajaran serta memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka terhindar atau dapat mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi. Dalam kegiatan menilai keberhasilan pengajaran, guru menggunakn instrumen dan teknik penilaian yang telah disiapkan, mengolah dan menafsirkan hasil, serta mengambil keputusan untuk kepentingan tindak lanjut. Dengan demikian dalam kegiatan penilaian guru akan mengetahui sejauh mana keberhasilan program pengajaran yang dilakukan. Adalah suatu hal yang tidak tuntas apabila kita melakukan kegiatan tanpa mengetahui bagaimana hasilnya.
Intinya bahwa kegiatan penilaian amat diperlukan dalam proses penyelenggaraan pengajaran di kelas, pendidikan di sekolah. Hasil dari kegiatan penilaian dapat berguna utnuk kepentingan perbaikan pengajaran, umtuk menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa, untuk kepentingan administrasi, dan sebagainya. Selain itu, mengingat pentingnya penilaian dalam kegiatan pengajaran di sekolah, pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan penilaian sudah seharusnya dimiliki oleh para guru ini merupakan salah satu kompetensi yang harus oleh guru. Kompetensi dalam bidang penilaian ini sekurang-kurangnya mencakup kemmpuan untuk mengembangkan instrumen  penelitian, khususnya tes; mengadministrasikan tes atau instrumen yang lainnya dan mengolah serta menafsirkan data hasil.

2.        Tujuan, Fungsi, Prinsip dan Langkah-langkah Penilaian
Pelaksanaan penilaian pendidikan dapat digunakan untuk berbagai tujuan sesuai dengan kepentingan dan maksud penilaian. Khusus penilaian yang dilakukan oleh guru memiliki tujuan, fungsi,y prinsip dan langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Tujuan Penilaian
Penilaian  yang dilakukan seorang guru memiliki tujuan sebagai berikut:
1)      Untuk mengetahui tingkat kemajuan atau perubahan perilaku yang telah dicapai siswa dalam kurun waktu pembelajaran tertentu.
2)      Untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode atau media pembelajaran.
3)      Untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa, apabila siswa tidak dapat memperlihatkan hasil belajar yang maksimal.
4)      Untuk memberikan laporan kepada orangtua siswa (melalui raport).
 
b.      Fungsi Penilaian
Apabila tujuan penilaian sudah dapat dicapai, maka akan berfungsi sebagai berikut:
1)      Berfungsi sebagai penetapan kelulusan atau kenaikan kelas, dengan adanya data yang objektif tentang kemajuan belajar siswa.
2)      Perbaikan proses belajar mengajar, hasil penilaian dapat merpakan feed – back atau umpan balik sebagai dasar untuk melakukan perbaikan.
3)      Diagnostik dan bimbingan, hasil penilaian juga mengandung unsur diagnostik sehingga guru akan mengetahui dimana letak kesulitan belajar siswa.
4)      Memotivasi siswa, hasil penilaian dapat dipergunakan untuk memberikan dorongan kepada siswa agar memperoleh prestasi belajar yang lebih baik.
5)      Administrasi, hasil penilaian dapat digunakan untuk kepentingan kelembagaan (mengontrol kualitas penyelenggaraan endidikan di sekolah) dan siswa (mengetahui perkembangan belajarnya dari buku laporan pendidikan).

c.       Prinsip-prinsip penilaian
Terdapat beberapa prinsip yang sebaiknya diperhatikan oleh para guru dalam melakukan penilaian. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:
1)      Prisip keterpaduan, kegiatan penilaian berkaitan dengan kegitanan pengajaranlainnya. Dalam melakukan penilaian, guru harus memperhatikan tujuan-tujuan instruksional dan ruang lingkup materi yang dipelajari siswa.
2)      Prinsip kesinambungan, perlu dilakukan suatu rogram penilaian yang berkelanjutan.
3)      Prinsip objektivias, hasil penilaiann harus menggambarkan apa adanya kemampuan siswa.
4)      Prinsip relevansi, bahwa pengambilan keputusan penilaian hendaknya didasarkan pada data yang relevan atau data yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penilaian
5)      Prinsip keteraturan, dalam melakukan penilaian perlu mengetahui dan memperhatikan prosedur dan langkah-langkah yang semestinya dilakukan.

d.      Langkah-langkah penilaian
Prosedur pengukuran dan penilaian hasil belajar, pada dasarnya menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1)      Menetapkan tujuan, tujuan dijadikan dasar dan arah untuk melakukan kegiatan penilaian.
2)      Menentukan jenis data atau lingkup materi yang harus diukur.
3)      Menetapkan teknik pengukuran.
4)      Mengembangkan instrumen pengukuran.
5)      Melaksanakan pengukuran, dan
6)      Mengolah dan menafsirkan hasil pengukuran.

3.        Jenis-jenis Penilaian
Dilihat dari fungsinya, jenis penilaian ada beberapa macam (Sudjana, 1995:5), yaitu:
a.       Penilaian formatif, yaitu penilaian yang dilakukan pada akhir program pembelajaran untuk melihat tingkat keberhasilan proses pembelajaran tersebut.
b.      Penilaian sumatif, yaitu penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun.
c.       Penilaian diagnosktik, yaitu penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya.
d.      Penilaian selektif, yaitu penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.
e.       Penilaian penempatan, yaitu penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.

Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi teknik tes dan teknik bokan tes (nontes). Teknik tes dapat diberikan secara lisan (menuntut jawaban secara lisan), ada tes tulisan (menuntut jawaban secara tulisan), dan ada tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Sedangkan teknik nontes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus, dll.

No comments:

Post a Comment