Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran,
artinya melalui data yang dikumpulkan untuk evaluasi, guru dapat mengetahui
mengenai tingkat pencapaian tujuan, kekuatan-kekuatan siswa dalam belajar dan
kelemahan-kelemahan dalam proses belajar yang telah dikembangkan guru di kelas.
Atas dasart informasi itulah guru kemudian dapat mengambil suatu keputusan
untuk menentukan status dari apa yang dievaluasi tersebut.
1.
Penilaian dan Peranannya dalam Pendidikan
Dengan tidak mengesampingkan kegiatan-kegiatan pendidikan lainnya di luar
pengajaran, kegiatan pengajaran dapat dipandang sebagai kegiatan pokok dalam
proses pokok dalam proses pendidikan di sekolah, karena kegiatan ini berkenaan
langsung dengan pengupayaan perubahan perilaku siswa atau pencapaian tujuan
pendidikan.
Dalam konteks pengajaran, pada dasarnya ada empat tugas pokok yang
seyogyanya dilakukan oleh guru, yaitu: merencanakan, melaksanakan dan menilai
keberhasila pengajaran serta memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka
terhindar atau dapat mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi. Dalam kegiatan
menilai keberhasilan pengajaran, guru menggunakn instrumen dan teknik penilaian
yang telah disiapkan, mengolah dan menafsirkan hasil, serta mengambil keputusan
untuk kepentingan tindak lanjut. Dengan demikian dalam kegiatan penilaian guru
akan mengetahui sejauh mana keberhasilan program pengajaran yang dilakukan.
Adalah suatu hal yang tidak tuntas apabila kita melakukan kegiatan tanpa
mengetahui bagaimana hasilnya.
Intinya bahwa kegiatan penilaian amat diperlukan dalam proses
penyelenggaraan pengajaran di kelas, pendidikan di sekolah. Hasil dari kegiatan
penilaian dapat berguna utnuk kepentingan perbaikan pengajaran, umtuk
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa, untuk kepentingan administrasi,
dan sebagainya. Selain itu, mengingat pentingnya penilaian dalam kegiatan
pengajaran di sekolah, pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan penilaian
sudah seharusnya dimiliki oleh para guru ini merupakan salah satu kompetensi
yang harus oleh guru. Kompetensi dalam bidang penilaian ini sekurang-kurangnya
mencakup kemmpuan untuk mengembangkan instrumen
penelitian, khususnya tes; mengadministrasikan tes atau instrumen yang
lainnya dan mengolah serta menafsirkan data hasil.
2.
Tujuan, Fungsi, Prinsip dan Langkah-langkah Penilaian
Pelaksanaan penilaian pendidikan dapat digunakan untuk berbagai tujuan
sesuai dengan kepentingan dan maksud penilaian. Khusus penilaian yang dilakukan
oleh guru memiliki tujuan, fungsi,y prinsip dan langkah-langkah sebagai
berikut:
a.
Tujuan Penilaian
Penilaian yang dilakukan seorang guru memiliki tujuan
sebagai berikut:
1)
Untuk mengetahui tingkat kemajuan atau perubahan perilaku
yang telah dicapai siswa dalam kurun waktu pembelajaran tertentu.
2)
Untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode atau media
pembelajaran.
3)
Untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa,
apabila siswa tidak dapat memperlihatkan hasil belajar yang maksimal.
4)
Untuk memberikan laporan kepada orangtua siswa (melalui
raport).
b.
Fungsi Penilaian
Apabila tujuan penilaian sudah dapat
dicapai, maka akan berfungsi sebagai berikut:
1)
Berfungsi sebagai penetapan kelulusan atau kenaikan kelas,
dengan adanya data yang objektif tentang kemajuan belajar siswa.
2)
Perbaikan proses belajar mengajar, hasil penilaian dapat
merpakan feed – back atau umpan balik sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan.
3)
Diagnostik dan bimbingan, hasil penilaian juga mengandung
unsur diagnostik sehingga guru akan mengetahui dimana letak kesulitan belajar
siswa.
4)
Memotivasi siswa, hasil penilaian dapat dipergunakan untuk
memberikan dorongan kepada siswa agar memperoleh prestasi belajar yang lebih
baik.
5)
Administrasi, hasil penilaian dapat digunakan untuk
kepentingan kelembagaan (mengontrol kualitas penyelenggaraan endidikan di
sekolah) dan siswa (mengetahui perkembangan belajarnya dari buku laporan
pendidikan).
c.
Prinsip-prinsip penilaian
Terdapat beberapa prinsip yang
sebaiknya diperhatikan oleh para guru dalam melakukan penilaian.
Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:
1)
Prisip keterpaduan, kegiatan penilaian berkaitan dengan
kegitanan pengajaranlainnya. Dalam melakukan penilaian, guru harus
memperhatikan tujuan-tujuan instruksional dan ruang lingkup materi yang
dipelajari siswa.
2)
Prinsip kesinambungan, perlu dilakukan suatu rogram penilaian
yang berkelanjutan.
3)
Prinsip objektivias, hasil penilaiann harus menggambarkan apa
adanya kemampuan siswa.
4)
Prinsip relevansi, bahwa pengambilan keputusan penilaian
hendaknya didasarkan pada data yang relevan atau data yang dibutuhkan sesuai
dengan tujuan penilaian
5)
Prinsip keteraturan, dalam melakukan penilaian perlu
mengetahui dan memperhatikan prosedur dan langkah-langkah yang semestinya
dilakukan.
d.
Langkah-langkah penilaian
Prosedur pengukuran dan penilaian
hasil belajar, pada dasarnya menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Menetapkan tujuan, tujuan dijadikan dasar dan arah untuk
melakukan kegiatan penilaian.
2)
Menentukan jenis data atau lingkup materi yang harus diukur.
3)
Menetapkan teknik pengukuran.
4)
Mengembangkan instrumen pengukuran.
5)
Melaksanakan pengukuran, dan
6)
Mengolah dan menafsirkan hasil pengukuran.
3.
Jenis-jenis Penilaian
Dilihat dari fungsinya, jenis penilaian ada beberapa
macam (Sudjana, 1995:5), yaitu:
a.
Penilaian formatif, yaitu penilaian yang dilakukan pada akhir program
pembelajaran untuk melihat tingkat keberhasilan proses pembelajaran tersebut.
b.
Penilaian sumatif, yaitu penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit
program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun.
c.
Penilaian diagnosktik, yaitu penilaian yang bertujuan untuk melihat
kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya.
d.
Penilaian selektif, yaitu penilaian yang bertujuan untuk keperluan
seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.
e.
Penilaian penempatan, yaitu penilaian yang ditujukan untuk mengetahui
keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan
penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar
untuk program itu.
Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi teknik
tes dan teknik bokan tes (nontes). Teknik tes dapat diberikan secara lisan
(menuntut jawaban secara lisan), ada tes tulisan (menuntut jawaban secara
tulisan), dan ada tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan).
Sedangkan teknik nontes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner,
wawancara, skala, sosiometri, studi kasus, dll.
No comments:
Post a Comment